Profil Desa Dlisenkulon
Ketahui informasi secara rinci Desa Dlisenkulon mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Mengenal Desa Dlisenkulon, Kecamatan Pituruh, Purworejo. Profil lengkap mencakup data BPS, potensi pertanian padi, UMKM emping melinjo, serta tata kelola pemerintahan yang partisipatif di bawah kepemimpinan desa yang aktif membangun infrastruktur untuk wa
-
Basis Pertanian Padi
Perekonomian Desa Dlisenkulon bertumpu kuat pada sektor pertanian, dengan padi sebagai komoditas unggulan yang dikelola secara kolektif melalui kelompok tani aktif.
-
Pembangunan Infrastruktur Terukur
Di bawah kepemimpinan pemerintah desa yang aktif, Dlisenkulon fokus pada pembangunan infrastruktur vital seperti rabat beton jalan usaha tani yang didanai dari Dana Desa untuk menunjang ekonomi warga.
-
Pemerintahan Partisipatif
Proses pembangunan desa dijalankan melalui mekanisme perencanaan yang inklusif seperti Musrenbangdes, memastikan setiap kebijakan selaras dengan aspirasi dan kebutuhan nyata masyarakat.
Berada di sisi barat Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Desa Dlisenkulon membentangkan potret sebuah komunitas agraris yang tangguh dan terorganisir. Desa ini merupakan cerminan dari harmoni antara tradisi pertanian yang mengakar kuat dengan visi pembangunan modern yang partisipatif. Di bawah kepemimpinan pemerintah desa yang proaktif, Dlisenkulon secara konsisten mengalokasikan sumber dayanya untuk membangun infrastruktur vital, memberdayakan warganya dan menjaga kohesi sosial yang telah terjalin erat.Kehidupan di Dlisenkulon berjalan selaras dengan ritme alam, di mana lahan-lahan persawahan yang subur menjadi nadi utama perekonomian. Namun di balik ketenangan suasana perdesaan, tersimpan semangat kolektif untuk terus maju. Melalui perencanaan yang matang dan gotong royong, desa ini menapaki jalan pembangunan menuju kemandirian dan kesejahteraan. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif profil Desa Dlisenkulon, dari data wilayah, potensi ekonomi, hingga dinamika sosial dan arah pengembangannya.
Wajah Wilayah dan Tata Kelola Pemerintahan
Desa Dlisenkulon secara administratif merupakan salah satu dari 49 desa di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Namanya, "Kulon" (bahasa Jawa yang berarti barat), secara langsung menunjukkan posisinya yang bersebelahan dengan Desa Dlisen Wetan (timur). Berdasarkan data resmi dari publikasi "Kecamatan Pituruh dalam Angka 2023" yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Desa Dlisenkulon memiliki luas wilayah sebesar 0,99 kilometer persegi.Pada akhir tahun 2022, data demografi mencatat jumlah penduduk Desa Dlisenkulon sebanyak 1.173 jiwa. Populasi ini terdiri dari 600 penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 573 penduduk berjenis kelamin perempuan. Dengan luas wilayah tersebut, maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai 1.185 jiwa per kilometer persegi, menjadikannya salah satu desa dengan tingkat kepadatan hunian yang cukup signifikan di Kecamatan Pituruh. Adapun batas-batas geografis Desa Dlisenkulon ialah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sikambang
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Dlisen Wetan
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Prapag Lor
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kaligintung
Roda pemerintahan di Desa Dlisenkulon berjalan secara aktif dan terstruktur di bawah kepemimpinan Kepala Desa, Tugino. Pemerintah desa, yang berkantor di balai desa, menjadi pusat pelayanan publik dan motor penggerak pembangunan. Salah satu pilar utama dalam tata kelola pemerintahan di sini ialah prinsip partisipatif. Mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) menjadi agenda rutin yang melibatkan berbagai unsur masyarakat—mulai dari tokoh agama, perwakilan pemuda, perempuan, hingga petani—untuk merumuskan prioritas pembangunan.Komitmen pada pembangunan infrastruktur menjadi bukti nyata dari kinerja pemerintah desa. Dengan memanfaatkan alokasi Dana Desa, salah satu fokus utama ialah pembangunan dan perbaikan jalan, seperti proyek rabat beton untuk jalan lingkungan dan jalan usaha tani. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan mobilitas warga, tetapi juga memiliki dampak ekonomi langsung dengan mempermudah akses pengangkutan hasil panen dari sawah ke pusat pengolahan atau pasar.
Nadi Perekonomian dari Sektor Pertanian
Sektor pertanian merupakan tulang punggung yang menopang hampir seluruh sendi perekonomian Desa Dlisenkulon. Hamparan sawah yang subur dimanfaatkan secara optimal untuk budidaya padi, yang menjadi komoditas andalan utama. Aktivitas pertanian di desa ini tidak berjalan secara individual, melainkan terorganisir melalui wadah kelompok tani, seperti Kelompok Tani Sido Makmur, yang aktif dalam mengelola siklus tanam, distribusi pupuk, hingga koordinasi saat panen raya.Keberadaan kelompok tani menjadi kunci efisiensi dan peningkatan produktivitas. Melalui lembaga ini, para petani mendapatkan kemudahan akses terhadap informasi, teknologi pertanian terbaru, serta program-program bantuan dari pemerintah. Siklus tanam padi yang teratur dan dikelola secara bersama-sama membantu meminimalkan risiko serangan hama dan memastikan hasil panen yang lebih optimal. Momen panen raya bukan hanya menjadi peristiwa ekonomi, tetapi juga sebuah perayaan sosial yang mempererat kebersamaan antarpetani.Di luar padi, masyarakat Dlisenkulon juga aktif dalam kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berbasis hasil bumi. Beberapa rumah tangga dikenal sebagai produsen makanan olahan tradisional seperti emping melinjo dan gula kelapa. Meskipun skala produksinya masih bersifat industri rumahan, kegiatan ini memberikan nilai tambah yang signifikan dan menjadi sumber pendapatan alternatif bagi keluarga. Emping melinjo dari kawasan Pituruh dikenal memiliki kualitas yang baik, membuka peluang pasar yang lebih luas jika dikelola dengan branding dan pengemasan yang lebih modern. Potensi UMKM ini menjadi area yang prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut melalui pembinaan dan fasilitasi dari pemerintah desa.
Dinamika Sosial dan Kehidupan Bermasyarakat
Kehidupan sosial di Desa Dlisenkulon dilandasi oleh semangat gotong royong dan nilai-nilai religius yang kuat. Sebagai komunitas yang homogen dengan mayoritas penduduk beragama Islam, masjid dan mushala memegang peranan sentral tidak hanya sebagai tempat peribadatan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan kemasyarakatan dan pendidikan.Kegiatan keagamaan seperti pengajian rutin, peringatan hari besar Islam, dan pendidikan Al-Qur`an bagi anak-anak menjadi agenda yang mewarnai kehidupan sehari-hari. Aktivitas ini secara efektif menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada generasi muda. Prestasi pemuda desa dalam berbagai kompetisi keagamaan, seperti lomba adzan tingkat lokal, menjadi kebanggaan tersendiri dan menunjukkan hasil dari pembinaan yang berjalan baik di lingkungan masyarakat.Semangat kebersamaan atau guyub rukun termanifestasi dalam berbagai tradisi sosial. Warga desa secara sukarela saling membantu saat ada yang memiliki hajatan, mengalami musibah, ataupun dalam kegiatan kerja bakti untuk kepentingan umum. Pembangunan infrastruktur seperti jalan rabat beton, misalnya, seringkali melibatkan partisipasi tenaga dari warga sekitar, menunjukkan rasa kepemilikan yang tinggi terhadap hasil pembangunan. Hubungan sosial yang erat ini menjadi modal sosial yang tak ternilai, menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan suportif.
Proyeksi Pembangunan dan Potensi Masa Depan
Dengan fondasi yang telah dibangun, Desa Dlisenkulon memiliki arah pengembangan yang jelas dan potensial. Proyeksi masa depan desa ini bertumpu pada tiga pilar utama: optimalisasi pertanian, penguatan UMKM, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.Pertama, di sektor pertanian, inovasi dapat terus didorong melalui penerapan teknologi pertanian presisi, diversifikasi tanaman pasca-panen padi, serta penguatan kelembagaan kelompok tani menjadi unit usaha yang lebih profesional. Peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi menjadi krusial untuk menjamin stabilitas pasokan air dan meningkatkan indeks pertanaman.Kedua, sektor UMKM berbasis hasil bumi, khususnya emping melinjo dan gula kelapa, memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Pemerintah desa dapat berperan sebagai fasilitator dengan mengadakan pelatihan pengolahan, pengemasan modern, strategi pemasaran digital, serta membantu akses perizinan seperti PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan sertifikasi halal. Pembentukan sebuah sentra UMKM terpadu atau branding kolektif "Produk Khas Dlisenkulon" dapat meningkatkan daya saing produk di pasar yang lebih luas.Ketiga, investasi pada sumber daya manusia melalui pendidikan formal dan non-formal harus terus menjadi prioritas. Peningkatan keterampilan bagi pemuda di bidang wirausaha, teknologi digital, dan pertanian modern akan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan pemerintahan yang partisipatif dan responsif, Desa Dlisenkulon berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan visinya sebagai desa yang maju, mandiri, dan sejahtera, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal dan semangat gotong royong yang menjadi identitasnya.
